Sabtu, 06 Oktober 2012

18 Tips Belajar Fotografi Untuk Para Pemula


1. Gunakan semua space atau ruang yang tersedia
Jangan takut untuk menggunakan semua ruang dalam foto Anda. Jika Anda ingin mengambil sesuatu gambar, tidak menjadi masalah untuk mengambil seluruh gambar tanpa atau sangat sedikit menunjukkan latar belakang. Jauhkan pemikiran itu dalam tindakan Anda untuk mengambil gambar.

2. Belajar
Ini adalah aspek penting untuk fotografi. Memahami bentuk dalam foto Anda. Jangan hanya  melihat suatu obyek, temukan bentuk dan sudut terbaik dari sebuah obyek, tempat belajar yang baik ada di sekitar kita dan yang terpenting adalah selalu belajar dari buku-buku fotography yang pernah ada sebagai bahan referensi Anda.

3. Motion In Your Photos

Jangan pernah bergerak jika Anda memotret obyek diam. Jika ada sesuatu yang bergerak saat Anda mencoba untuk memotret obyek alat tulis, foto Anda tidak akan berubah menjadi lebih baik, dan juga tidak akan pernah menempatkan garis horizon di tengah frame Anda.

4. Belajar Menggunakan Kontras Warna
Beberapa foto terbaik memiliki nuansa putih, abu-abu dan hitam. Anda dapat mengambil gambar yang hebat  hanya dengan satu warna pada obyek Anda, tetapi sebaiknya Anda mengambil sebuah gambar dengan kontras warna yang  jelas, dan ini dapat menjadikan Anda seorang fotografer yang besar.


5. Lebih Dekat Dengan Obyek Anda


Ini adalah salah satu kesalahan terbesar yang sering dibuat seorang fotografer, yaitu tidak mendapatkan jarak yang cukup dekat dengan sebuah obyek yang akan mereka ambil. Berusahalah untuk selalu menutup kesenjangan jarak. Anda dapat mengatur ulang kembali semua setingan dalam kamera Anda dan akan mendapatkan hasil yang terbaik, dan tidak harus selalu mem-blow up sebuah obyek dari jarak jauh.


6. Shutter Lag

Mengambil gambar bergerak seperti momen olah raga dengan kamera digital, akan menemui sebuah kesulitan yang biasanya disebabkan oleh apa yang disebut sebagai shutter lag atau jeda waktu untuk setiap pengambilan gambar. Artinya, jika Anda menekan tombol untuk mengambil sebuah gambar akan dapat memakan waktu kira-kira sampai satu detik sampai tombol rana menutup kembali.
Pada saat itu, mungkin obyek sudah bergerak entah kemana atau sudah melakukan aksi yang lain, ini berarti Anda harus mengkompensasi shutter lag dengan memprediksi apa yang akan obyek Anda lakukan berikutnya.
Dan Anda harus dapat mengambil foto sesaat sebelum obyek yang Anda bidik melakukan tindakan atau gerakan yang sudah Anda prediksi sebelumnya. Untuk kamera kelas profesional, Anda tidak akan menemui masalah seperti ini.

7. PAN
Jika Anda mengambil obyek bergerak dengan kecepatan yang rendah, gunakanlah teknik panning. Yang dimaksud dengan teknik ini adalah memberi kesan gerak pada obyek dengan mengikuti pergerakan obyek. Teknik ini mengakibatkan obyek seolah-olah diam/fokus dan latar belakang menjadi blur, sehingga menjadikan efek bergerak yang cukup dramatik. Teknik panning digunakan ketika Anda menginginkan kesan bergerak pada obyek tidak hilang.

8. Continuous Shots
Teknik ini berkaitan dengan teknik panning seperti disebutkan diatas. Untuk memperoleh gambar yang bagus dalam teknik panning, maka diperlukan continuous shots atau pengambilan gambar secara terus-menerus dengan menekan tombol shutter sehingga menghasilkan beberapa gambar yang sesuai dengan keinginan kita.

9. Bagaimana Mengambil Foto di Malam Hari




Pengambilan gambar di malam hari dapat menghasilkan obyek yang benar-benar luar biasa, tapi jika dilakukan dengan benar dan menguasai betul teknik pemotretan di malam hari. Kuasai betul teknik tersebut dan Anda akan menghasilkan gambar yang benar-benar di luar dugaan Anda.

10. Baca Buku Panduan
Jika kamera digital Anda memiliki modus operasi malam, pelajari dengan seksama untuk mendapatkan hasil terbaik melalui buku panduan yang disertakan di dalamnya.

11. Pegang Kamera dengan Mantap




 Masalah yang biasa timbul bagi seorang fotografer adalah, hasil gambar yang blur/kabur. Untuk menghindari masalah ini adalah dengan memegang kamera dengan mantap, gunakan kedua tangan, siku beristirahat di dada Anda. Berusahalah untuk selalu tenang dan tidak tegang.

12. Matahari di Belakang Anda
Fotografi adalah berbicara mengenai cahaya, sehingga kita harus selalu memikirkan bagaimana obyek yang akan kita ambil dapat tercahayai dengan baik. Usahakan selalu mengambil obyek dalam posisi membelakangi matahari sehingga menghasilkan obyek yang tercahayai secara alami, dengan cahaya alami ini akan dapat memunculkan kesan warna secara natural dan kontras yang alami.

13. Tentukan Format Foto Anda
Anda dapat menentukan format foto yang ingin Anda ambil, apakah dengan format vertikal ataukah horizontal? Format vertikal menegaskan kesan ketinggian dalam gambar Anda, dan format horizontal cenderung untuk menghasilkan obyek yang bernuansa pegunungan.

14. Tambahkan Obyek
Foto lanskap dan oyek bebatuan merupakan obyek yang paling menyenangkan untuk diliput, tetapi seringkali membosankan untuk dilihat. Akan tampak lebih hidup jika dapat menambahkan obyek termasuk diri kita sendiri ke dalam gambar.

15. Pertimbangkan Berbagai Macam Gaya
Anda dapat mengambil gambar bagus, tetapi jika gambar tersebut diambil dengan gaya pemotretan yang sama tentu akan membosankan untuk dilihat bukan? Anda dapat menambahkan berbagai macam gaya,sertakan obyek pemandangan dan pemotretan orang, close up dan sudut lebar, cuaca yang baik dan cuaca buruk.

16. Tambahkan Kedalaman
Kedalaman adalah kualitas penting dari sebuah foto yang bagus. Anda tentu tidak ingin menghasilkan sebuah gambar yang datar-datar saja kan? Jika obyek Anda adalah gunung yang tampak jauh, tambahkan seseorang atau pohon di latar depan. Lensa wide angle dapat membantu Anda memperoleh perspektif ini.

17. Proporsional
Keindahan gambar sering kali kita peroleh jika kita dapat mengambil sebuah obyek sesuai dengan proporsinya.Ada sebuah teknik populer yang disebut Rule of Thirds. Anda dapat membagi frame menjadi tiga, secara horisontal dan vertikal. Sekarang tempatkan obyek Anda pada salah satu garis atau persimpangan. Menempatkan obyek dalam posisi centering akan membosankan. Gunakan Rule of untuk menambah variasi dan mendapatkan obyek yang terlihat lebih menarik.

18. Detail
Jangan terpaku menggunakan lensa wide untuk mendapatkan obyek agar dapat masuk semua ke dalam frame kita. Anda akan kehilangan perspektif yang bagus dalam hal detail. Sebaliknya gunakan lensa zoom untuk mendapatkan beberapa detail secara representatif dan mendapatkan gambar yang kuat.


Definisi Fotografi



Fotografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Phobos yang berarti cahaya dan graphoo yang berarti menulis. Fotografi adalah pembuatan gambar dengan menggunakan lensa dan film atau pelat peka cahaya. Istilah fotografi pertama kali digunakan oleh Sir John Herschel pada tahun 1839.
            Lensa menghasilkan bayangan nyata yang ditangkap oleh film (plastic transparan yang dilapisi emulsi perak halide). Bagian film yang terkena cahay akan menyebabkan terkumpulnya partikel perak halide. Jika film dicuci dengan larutan hypo, bagian yang banyak terkena cahaya tampak lebih hitam.
Gambar positif (fotograf) dibuat di atas kertas peka cahaya. Film yang telah dicuci tadi dipasang di atasnya kemudian disinari. Bagian negative yang terang akan meneruskan sinar dan menyebabkan hitam di kertas sesuai dengan bayangan bendanya.


9 Tips Memotret Dengan Kamera Handphone






  • Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto
  • Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi
  • Pegang handphone se-stabil mungkin
  • Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa
  • Pilih resolusi tertinggi
  • Kenali waktu jeda shutter
  • Hindari mengedit foto dari handphone
  • Foto sesering mungkin
  • Jangan beri efek di handphone, beri efek di komputer

6 Hal Penting Untuk Menjadi Seorang Fotografer Profesional


Menjadi seorang fotografer profesional bukan hanya melakukan hal dasar dalam memotret, yaitu membidik dan menekan tombol, tetapi ada faktor-faktor kunci utama jika seorang fotografer amatir ingin menjadi seorang fotografer profesional.
Semuanya butuh waktu, tetapi Anda bisa menjadi seorang fotografer profesional yang Anda inginkan, bahkan jika Anda mulai dengan hal dasar. Hanya perlu diingat bahwa bahkan profesional kadang-kadang menggunakan teknik ‘point and shoot.’
Berikut adalah 6 hal penting untuk dipertimbangkan agar menjadi seorang fotografer profesional :


1. Peralatan

Ada banyak jenis dan merek kamera serta aksesorisnya. Anda harus memastikan bahwa anda memiliki kamera dan aksesori yang cocok untuk anda dalam memotret. Ketahuilah apa yang Anda miliki, setiap detail dan kualitas.

2. Perhatian terhadap Detail

 
Sangat sulit untuk melihat semua detail kecil sebelum mengambil sebuah gambar, tapi dengan latihan terus menerus akan menjadi lebih mudah untuk melihat detail yang tampak apakah ada atau perlu diperbaiki dalam membuat sebuah gambar yang luar biasa. Caranya adalah dengan tidak memperhatikan setiap hal kecilnya tetapi melihat gambar secara keseluruhan dan kemudian pada detailnya. Warna mata seseorang, atau keselarasan subyek Anda dalam frame adalah ciri khas seorang fotografer profesional.


3. Pengetahuan Komposisi
 
Mengerti tentang komposisi adalah kunci menjadi seorang fotografer profesional. Komposisi merupakan penyatuan dari berbagai aspek fotografi untuk menyeimbangkan antara satu sama lain dan membuat atribut gambar serta menunjukkan kepada orang yang melihat, apa yang fotografer ingin mereka lihat.


4. Pose Dasar
Dalam hal berpose Anda harus ahli. Bahkan jika Anda harus mengubahnya sedikit dan melakukan penyesuaian, Anda seorang fotografer profesional, dan orang-orang ini mungkin bukan model yang tahu bagaimana berpose. Kebanyakan orang akan bergantung pada Anda untuk memberi mereka pose yang mereka inginkan. Mampu mengubah ide mereka menjadi sebuah pose foto yang menarik. Dengan mengetahui bagaimana untuk memberikan pose pada seseorang, Anda akan dapat mengambil gambaran dari apa yang mereka inginkan, dan mengubahnya menjadi sebuah gambar yang indah.




5. Referensi dan Review atau Ulasan
Referensi, Ulasan atau review dan hal semacam itu diperlukan, sehingga orang yang tidak tahu tentang Anda memiliki beberapa pertimbangan untuk memutuskan apakah Anda cocok sebagai fotografer mereka. Tanpa ini, lebih sulit untuk meyakinkan orang bahwa Anda tahu apa yang Anda lakukan, serta Anda adalah seorang fotografer profesional. Dibutuhkan sedikit waktu, tetapi ini bisa dilakukan. Mintalah teman atau pelanggan yang sudah anda tangani  beberapa ulasan atau referensi jika mereka merasa puas.


6. Relasi
Bangunlah kerjasama, sehingga calon pelanggan dapat memiliki gambaran terhadap ide dari pekerjaan yang Anda lakukan, dan apakah anda fotografer yang tepat untuk mereka. Setiap fotografer profesional memiliki gaya yang berbeda-beda, dan setiap pelanggan selalu mencoba untuk menemukan gaya fotografer yang cocok dengan apa yang mereka inginkan. Sulit untuk memberikan seseorang apa yang mereka inginkan jika gaya Anda tidak cocok dengan mereka. Membangun hubungan dengan orang-orang seprofesi dan mereka yang sedang mencari seorang fotografer profesional.

Tips Memotret Bunga




Foto bunga adalah salah satu proyek foto yang sangat populer bagi pemilik kamera, apalagi bagi pemilik kamera baru, foto bunga hampir selalu wajib dicoba. Mari kita bahas beberapa tips memotret bunga supaya hasil foto anda nantinya dipuji teman-teman .


 

1. Jangan memaksakan harus ke taman

Kalau anda tinggal di daerah dataran tinggi atau pedesaan yang relatif banyak “koleksi” tanaman bunga dimana-mana, maka anda cukup beruntung. Sialnya adalah bila anda tinggal di kota yang cukup urban. Untungnya ada profesi yang namanya florist alias si tukang bunga. Carilah florist terdekat dan belilah bunga darinya. Memang jadi ada tambahan biaya tapi dijamin anda bisa memilih jenis dan kualitas bunga yang sesuai keinginan.



2. Jangan memotret bunga dari atas



Kenapa jangan dari atas? karena nantinya akan kelihatan biasa-biasa saja. Cobalah potret dari samping, atau malah dari bawah sekalian seperti foto diatas. 


3. Basahi bunga atau potretlah setelah hujan


Bunga yang basah atau berembun memiliki keistimewaan tersendiri bagi mata yang melihatnya. Untuk memotret bunga dalam kondisi basah, anda bisa menunggunya setelah hujan atau memotretnya pagi-pagi sekali setelah malam yang berembun. Jika dua kondisi ideal ini tidak terpenuhi, anda toh bisa membasahinya sendiri. Gunakan semprotan bunga dari jarak yang agak jauh dan kalau bisa aturlah agar butiran airnya selembut mungkin supaya tekstur air yang menempel di bunga lembut dan kelihatan alami.


4. Aturlah agar background nyambung dan seirama

Niatan anda memotret bunga adalah untuk menangkap keindahan mereka, untuk itu pastikan obyek utama (bunga) tetap menonjol keindahannya dan tidak dicemari background yang kurang seirama atau terlalu sibuk. Lakukan segala upaya agar anda memperoleh background yang oke: ganti sudut pemotretan, singkirkan background yang mengganggu, pilih aperture besar supaya background jadi blur, atau lakukan pemrosesan menggunakan photoshop untuk membuat background terasa lebih pas.


5. Potretlah secara close-up


Untuk memotret bunga secara close-up anda bisa melakukannya dengan cara: zoom lensa anda sampai maksimum, atau gunakanlah filter close-up (apa itu filter close up?), atau kalau anda punya kamera SLR maka anda bisa menggunakan lensa makro (tahukah anda, lensa kit atau lensa 50mm bisa disulap menjadi lensa makro dengan cara yang murah? jawabnya baca disini ). Memotret bunga secara close up membantu membuat background semakin blur dan juga meningkatkan detail yang tertangkap kamera sehingga hasilnya lebih menonjol.

6. Untuk foto super close-up lakukan di dalam ruangan

 Foto bunga super close-up menggunakan lensa makro atau filter close-up seperti foto diatas, jika dilakukan di luar ruangan maka anda harus menghadapi beberapa tantangan, salah satu yang paling sulit adalah angin. Foto bunga super close-up memiliki jarak fokus yang sangat tipis, jadi begitu angin bertiup dan bunga bergerak sedikit saja sudah mengubah titik fokus. Untuk itu, usahakan bunganya kedalam ruangan supaya resiko tiupan angin hilang.

 









6 Tips Mengurangi Flare Pada Foto


Saat sinar matahari (ataupun sinar dari sumber cahaya apapun) secara langsung menabrak elemen bagian depan lensa, besar kemungkinan akan muncul flare di hasil akhir foto anda. Ada dua macam flare dalam fotografi. Yang pertama dinamai specular flare, dimana muncul bulatan cahaya disepanjang frame seperti dalam foto dibawah ini:

Yang kedua adalah veiling flare, dimana cahaya masuk ke bagian gelap (shadow) dalam foto sehingga mengurangi kontras, ketajaman dan definisi detail. Flare yang ini lebih tersamar dan tidak terlalu mencolok. Contoh veiling flare adalah saat anda memotret backlit.

Cara Menghindari Flare

Dalam foto, flare bisa dimanfaatkan secara kreatif dan disengaja untuk memberi kesan khusus pada foto. Namun dalam kebanyakan kondisi normal kita ingin menghindari flare. Untuk menghindari flare, cara paling efektif adalah dengan mengusahakan agara cahaya tidak langsung menabrak bagian depan lensa. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan:

1. Mengubah Posisi

Terkadang yang dibutuhkan untuk menghilangkan flare cukup dengan mengubah posisi atau mengubah sudut lensa anda. Contohnya dalam foto diatas, karena flare muncul maka dengan sedikit menundukkan lensa kebawah, flare dengan sendirinya hilang:

2. Pasang Lens Hood

Lens hood selain berfungsi melindungi lensa secara fisik juga membantu menghilangkan flare. Lens hood menghilangkan flare dengan memberi payung bagi elemen depan lensa. Namun lens hood tidak begitu efekti pada lensa sudut lebar (wide angle) yang memang lebih rentan terkena flare.

3. Gunakan Tangan Anda

Kita bisa memanfaatkan tangan yang untuk menghalangi sinar yang langsung menabrak bagian depan lensa, asalkan hati-hati. Jangan sampai tangan anda muncul di foto.

4. Gunakan Lensa Prime

Lensa prime lebih tahan terhadap flare dibandingkan lensa zoom, ini dikarenakan lensa prime memiliki elemen internal yang lebih sedikit. Asal anda tahu, flare juga bisa disebabkan oleh sifat penyebaran cahaya didalam elemen internal lensa, jadi semakin sedkiti elemen lensa lebih tahan terhadap flare. Lens hood lensa prime juga tidak harus mengakomodasi beragam focal length seperti lensa zoom, sehingga lebih efektif kerjanya.


5. Jagalah Kebersihan Lensa

Kalau anda memakai kacamata dan ada bekas minyak menempel dikacamata, maka saat anda terkena sinar matahari langsung bekas minyak tadi akan sangat mengganggu dan terlihat lebih silau. Begitu juga dengan lensa.

6. Kualitas Lensa Dengan Coating Tertentu

Lensa modern yang berkualitas dirancang dan bagian optiknya dilapis dengan teknik tertentu sehingga lebih tahan dan bisa mengurangi flare yang kalau dilensa dengan kualitas rendah sangat terlihat. Perhatikan deskripsi lensa saat anda akan membeli, apakah lensa tersebut dibuat dengan teknik yang mereduksi flare ataukah tidak. Baca juga pengertian dalam singkatan-singkatan yang dipakai di lensa Nikon dan lensa Canon.

Teknik Fotografi Malam atau Pada Cahaya Rendah




Ada beberapa teknik fotografi digital untuk malam hari dan pada cahaya rendah. Gunakan  fitur built-in kamera digital anda untuk mengambil foto dramatis dalam kondisi gelap atau cahaya rendah. Sebelum memulai memotret pada malam hari atau pada saat cahaya rendah, berikut adalah beberapa hal yang paling penting untuk diingat:
  • Non-aktifkan flash
Membawa keluar detail yang menakjubkan dalam kondisi cahaya rendah dengan menggunakan long exposure (waktu yang dibutuhkan kamera untuk mengumpulkan cahaya) kemudian pilih Flash dari menu capture, lalu pilih Flash off. Tekan Menu / Ok.
  • Gunakan tripod
Eksposur panjang atau long exposure membutuhkan sebuah pegangan kokoh pada kamera untuk menghindari blur. Sebuah tripod sangat membantu. Jika tidak mempunyai atau tidak membawanya, anda dapat mencoba bersandar pada obyek yang kokoh seperti pohon, atau dinding.
  • Gunakan timer
Meskipun ketika kamera menggunakan tripod, saat jari menekan tombol shutter, ini dapat menyebabkan gerakan yang cukup untuk membuat kamera bergoyang dan menghasilkan gambar blur. Anda dapat menghindari menyentuh kamera sama sekali dengan menggunakan timer. Pilih Timer dari menu capture lalu tekan Menu / Ok. Saat ingin mengambil gambar, anda harus menyesuaikan pengaturan kamera. Kunci untuk mendapatkan gambar yang bagus saat malam atau pada cahaya rendah adalah dengan bukaan lebar, ISO rendah, dan shutter speed rendah.


  • Shutter Speed
Karena tidak menggunakan flash, shutter speed harus jauh lebih rendah untuk mendapatkan cahaya yang cukup. Pilih mode pemotretan baik Tv (shutter priority) atau M (Manual) pada kamera untuk menyesuaikan shutter speed. Shutter speed terendah pada kebanyakan kamera berkisar dari beberapa detik untuk pengaturan “bulb” (shutter tetap terbuka selama yang diinginkan). Beberapa kamera digital mempunyai fitur pemotretan modus malam. Ini secara otomatis menonaktifkan flash dan menggunakan waktu eksposur yang lama.
  • ISO
ISO pada kamera menentukan kepekaan terhadap cahaya. ISO yang lebih tinggi akan membuat kamera anda lebih sensitif terhadap cahaya, tetapi akan menambah grain lebih banyak atau noise pada foto. Jika kamera anda terdapat pengaturan ISO, aturlah pada angka rendah(sekitar 50,100 atau 200) untuk detail tajam dalam cahaya rendah. Pengaturan ini akan sedikit meningkatkan waktu exposure, tetapi akan menghasilkan foto yang jauh lebih baik.
  • Bukaan atau Aperture
Jika kamera anda memiliki settingan manual, anda dapat memperluas bukaan untuk memungkinkan banyaknya cahaya masuk melalui lensa kamera yang sangat penting saat malam hari atau ketika tidak ada banyak cahaya. Pilih mode pemotretan baik Av (Aperture Priority) atau M (Manual) pada kamera untuk menyesuaikan bukaan / aperture. Bukaan terlebar untuk kebanyakan lensa adalah F2.8.

Tips Mudah Merawat Lensa Kamera






Lensa adalah salah satu komponen paling penting pada kamera apapun. Ia berdiri di garis depan pada proses fotografi, fokus dan rendering cahaya ditangkap untuk film atau sensor. Kondisinya, menitikberatkan kualitas akhir dari setiap foto. Lensa kamera sangat rapuh, dan secara langsung terkena ke dunia luar setiap kali digunakan. Perawatan yang tepat harus diambil untuk menjaga lensa tetap bersih dan dalam kondisi kerja yang baik. Berikut adalah beberapa tips merawat dan memelihara lensa kamera anda.
Satu elemen penting dari merawat lensa adalah membersihkannya secara teratur. Kotoran, debu, dan minyak pasti akan menumpuk pada lensa anda, dan penting untuk menghilangkan zat-zat ini untuk menjaga integritas dari kualitas gambar kamera anda.
Debu dan polusi cahaya lain seperti serbuk dapat dengan cepat dan mudah dihilangkan dari lensa dengan kain microfiber. Ini sangat penting, hanya gunakan kain khusus untuk membersihkan lensa kamera, karena setiap bahan tidak dapat digunakan untuk membersihkan lensa, bahan tertentu dapat merusak permukaan lensa Anda. Cukup mengusap permukaan lensa dari pusat keluar.
Untuk kotoran yang lebih tangguh atau lumpur, yang terbaik adalah menggunakan bahan pembersih khusus lensa. Jangan gunakan pembersih yang dirancang untuk kaca biasa, karena dapat merusak permukaan lensa. Pembersih apapun akan menerapkan lapisan pelindung. Filter juga bisa digunakan untuk menjaga permukaan lensa agar tetap bersih, memperpanjang masa pakai dari kedua lapisan dan lensa itu sendiri.
Goresan, sayangnya, tidak mungkin untuk diperbaiki tanpa pelatihan dan peralatan khusus. Sebagai pemilik kamera, hal terbaik pertama yang dapat anda lakukan adalah untuk mencegah goresan pada lensa kamera anda. Setiap kali tidak digunakan, pastikan bahwa penutupnya ditempelkan, dan disimpan dengan aman. Untuk melindungi lensa dari goresan ketika sedang digunakan, anda dapat menggunakan filter. Pastikan bahwa filter yang digunakan memiliki kualitas baik.


Air dapat menimbulkan kerusakan pada komponen listrik internal yang ada di dalam lensa. Air juga dapat meresap ke dalam melalui lensa internal yang lebih kecil, di mana akan mengering dan meninggalkan noda yang akan berdampak pada kinerja lensa. Pastikan untuk menjaga lensa anda dalam kotak jika tidak digunakan, bahkan suhu yang relatif dingin atau lembab dapat menyebabkan pengembunan menumpuk di dalam lensa. Juga penting untuk diingat agar menggunakan tudung hujan atau rain hood jika Anda berencana untuk memotret saat hujan. Jika lensa Anda terkena air, Anda harus membungkusnya dengan kain berdaya serap tinggi dan menyimpannya dengan posisi mount atau ujung yang menempel pada kamera menghadap ke bawah. Bawalah lensa ke tempat service kamera profesional sesegera mungkin untuk dibersihkan.